Kamis, 06 Januari 2011

Gelandang terbaik dalam sejarah sepakbola

Mungkin istilah sepanjang
masa masih belum tepat
untuk menggambarkan
daftar sepuluh besar
gelandang berikut ini,
karena bisa saja di masa
mendatang akan muncul
nama-nama yang lebih
hebat lagi.
Tapi, setidaknya hingga
kini, sepuluh pemain ini
pernah mendominasi lini
tengah pada masanya
sendiri-sendiri.
10. Gheorghe Hagi
(Rumania)
Sang "Maradona dari
Balkan" ini banyak dipuja
di Rumania dan Turki.
Tiga kali tampil di Piala
Dunia, ia mencetak 126
kemenangan untuk
Romania, dan merupakan
topskor dengan 35 gol. Ia
adalah satu dari sedkit
pemain yang pernah
tampil untuk Real Madrid
dan Barcelona.
9. Cristiano Ronaldo
(Portugal)
Banyak dikecam karena
kelakuannya di luar
lapangan, tahun ini ia
justru berada di puncak
ketenaran. Setelah
mencetak 42 gol dalam 49
pertandingan, rasanya
pantas saja jika ia
dijagokan menjadi
penerima Bola Emas
tahun ini. Tak kurang dari
Johan Cruyff juga
mendukungnya. Katanya,
"Ronaldo lebih baik dari
George Best dan Denis
Law, padahal keduanya
merupakan pemain
terhebat dalam sejarah
United."
8. Kaka (Brasil)
Pele pernah berujar, Kaka
adalah pemain terbaik di
dunia. Tahun lalu ia
meraih Bola Emas, dan
FIFA-pun tak ragu-ragu
menganugerahkan gelar
Pemain Terbaik Dunia
kepadanya. Selasa lalu,
(14/10), jejak kakinya
diabadikan di sebelah Zico
si stadion terbesar Brasil,
Maracana.
7. Zinedine Zidane
(Prancis)
Inilah salah satu dari dua
pemegang gelar Pemain
Terbaik Dunia tiga kali,
disamping Ronaldo. Pada
penampilan debutnya
bersama Prancis, ia
mencetak dua gol ke
gawang Republik Ceko
pada 1994. Namun, baru
empat tahun kemudian ia
menjadi legenda hidup
dengan dua gol di final
versus Brasil. Pada 2001,
ia diboyong oleh Real
Madrid dengan rekor
transfer termahal senilai
€ 76 juta.
6. Ruud Gullit (Belanda)
Peraih gelar Pemain
Terbaik Dunia FIFA 1987
dan 1989, ia mampu
bermain di berbagai
posisi. Ia turut bermain
dalam pasukan Belanda
yang memenangkan Euro
1988, sekaligus Piala Dunia
1990. Kedatangannya di
Milan mampu
mengangkat klubnya
untuk
memenangkan mahkota
Serie A Italia untuk
pertama kalinya dalam
sembilan tahun terakhir.
5. Roberto Baggio
(Italia)
Siapa yang tak mengenal
Il Codino? Ia adalah
pemain paling populer
sepanjang 1990-an dan
awal 2000, dan hingga
kini merupakan satu-
satunya pemain Italia
yang mampu mencetak
gol pada tiga Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 1994, ia
berkali-kali menjadi juru
selamat Italia, dan
membuka jalan ke final.
Sayang tendangan
penaltinya yang
melenceng di final
membuat Italia gagal
menjadi juara untuk yang
keempat kalinya.
4. Zico (Brasil)
Di mata Pele, Zico adalah
pemain yang bisa
disejajarkan dengan
dirinya. Tak heran jika ia
dijuluki "Pele Putih". Meski
dikaruniai bakat yang luar
biasa dan sering diakui
sebagai pemain terbaik
dunia pada awal 80-an, ia
tidak pernah
memenangkan Piala
Dunia. Padahal, ia
mencetak 66 gol dari 88
pertandingan untuk Brasil,
dan tampil di Piala Dunia
empat kali, yaitu pada
1978, 1982 dan 1986
World Cups, dengan tim
1982 banyak diakui
sebagai yang paling hebat
dalam sejarah Brasil,
selain tim 1970.
3. Michel Platini
(Prancis)
Dunia mengenalnya
sebagai salah satu
spesialis tendangan bebas
terbaik sepanjang sejarah,
selain juga pengumpan
yang handal. Di negara
asalnya, tak diragukan
lagi, ia adalah gelandang
terbaik Prancis. Sepak
terjangnya di lapangan
hijau bahkan mampu
membuat Zidane terlihat
kecil. Dan itulah yang
dikatakan Zidane tentang
bintang pujaannya, "Saat
saya kecil, saya selalu
memilih untuk bermain
sebagai Platini bersama
teman-teman."
2. Johan Cruyff
(Belanda)
Cruyff adalah pemegang
gelar Pemain Terbaik
Eropa tiga kali, rekor yang
dibaginya bersama Platini
dan Marco van Basten.
Pada 1999, ia terpilih
sebagai Pemain Terbaik
Eropa Abad Ini versi
IFFHS, dan hanya kalah
oleh Pele di kategori
Pemain Terbaik Dunia
Abad ini. Selain dikenal
karena sebagai penganut
Total Football nomor satu,
ia merupakan pemain
yang sangat tenang
menghadapi saat-saat
sulit.
1. Diego Maradona
(Argentina)
Kebengalannya tidak
lantas membuat orang
menutup mata atas bakat
yang dimilikinya. Pada
2000 ia berbagi mahkota
Pemain Terbaik Abad Ini
versi FIFA bersama Pele,
setelah sebelumnya
menduduki tempat teratas
pada polling online FIFA
tentang Pemain Terbaik
Abad ke-20. Meski "Gol
Tangan Tuhan"-nya
banyak menimbulkan
kontroversi, siapa yang
mampu melupakan gol-
nya yang ditembakkan
dari jarak 60 meter
melawan Inggris di
perempat-final Piala Dunia
1986? Bahkan Platini
pernah berkata, "Apa
yang bisa dilakukan oleh
Zidane dengan bola,
Maradona (foto) mampu
melakukannya dengan
sebuah jeruk."

0 komentar:

Posting Komentar